Tanah Darah Moyangq
Aku berpijak diatas tanah t4 menetes darah moyangq
T4 mereka menyerahkan dirix kala ajal menjemput
Disini aq dan komunitasq dilahirkan
Disini pelu, kesah, tangis dan tawa adalah hiasan dinding perjuangan hidup kami
Kala beras tinggal secupak, kami menahan isak sambil puasa
Oh.. Knp tanah ini menghukum kami demikian rupa
Seakan tanah ini sekongkol dgn alam hendak menenggelamkan kepala kami dlm derita
Seperti mengubah cicak jd buaya, cacing menjadi ular dan tanah menjadi abu
Serba menakutkan, semua terasa pahit
Seakan tanah ini sekongkol dgn alam hendak menenggelamkan kepala kami dlm derita
Seperti mengubah cicak jd buaya, cacing menjadi ular dan tanah menjadi abu
Serba menakutkan, semua terasa pahit
Hari ini kembali kami masih begini rupa, tanah kami menjadi kota
Tapi,... Masih terlihat komunitas kami masih makan nasi sisa dan lauk anyir.
Diatas tanah ini kami hanya berupaya agar tetap tegar n berdiri tegak tuk berjuang mhdpi pahit getirx kdpan.
Duhai Tuhan yg Agung, Allah Tritunggal dan Maha Kuasa dalam termangu, kami bersimpuh dan berdoa sembari menantikanMu merubah hidup kami. Amiieen...
BEGINI AKU
Murung merenung, perih sakit & merana
jika tb saatx perih hdp rasax tak berguna
Hari ini, masih begni aq skrg
Jiwa rapuh terkoyak
Hati merintih penuh sesak
Mengingat derita sdh temaram
Duhai Roh yg Agung, aku punyaMu
Saat ini hax Engkatlah dijiwa
Ya Roh yg Agung Engkau tahu bgni aku sekarang
Terkapar dlm byk problema
Meninggalkan sembilu dlm daging
Kini dan sekarang kumenanti kapan Kau menjeputq
Dunia memang bkn utku
Dalam tangisku aku tetap setia UntukMU
Pax Cristy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar