KEKUATAN KATA-KATA
Sekelompok katak berjalan melewati hutan, dan dua di antaranya terperosok ke dalam sebuah sumur yang dalam. Katak yang lain berkumpul di sekitar sumur itu. Ketika mereka melihat betapa dalamnya sumur itu, mereka berkata pada kedua katak itu sebaiknya mereka mati saja.
Kedua katak itu tidak menghiraukan komentar kawan-kawannya itu dan berusaha melompat keluar dari sumur dengan segenap kekuatan mereka. Katak-katak yang lain berteriak agar mereka menyerah, sebaiknya mereka mati saja. Akhirnya salah satu katak mengikuti yang diteriakkan teman-temannya dan menyerah. Ia jatuh dan mati.
Katak yang lain terus meloncat sekuat ia bisa. Sekali lagi, kawan-kawannya berteriak agar katak itu menghentikan usahanya yang sia-sia dan mati saja. Tetapi katak itu berusaha makin kuat dan akhirnya berhasil keluar. Setelah berada di luar, katak-katak yang lain bertanya, “Kau dengarkah teriakan kami?” Katak itu menjelaskan pada kawan-kawannya bahwa ia tuli. Ia mengira bahwa kawan-kawannya itu menyemangati dia terus menerus.
Cerita ini mengajarkan kita dua hal:
1. Lidah kita memiliki kekuatan mati dan hidup. Kata-kata yang membangkitkan semangat pada seseorang yang sedang dalam kesulitan dapat mengangkat dia dan menolong dia melewati hari-harinya.
2. Kata-kata yang meruntuhkan semangat dapat membunuh orang itu. Hati-hatilah pada apa yang Anda ucapkan. Berbicaralah positif pada orang-orang yang Anda jumpai
Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. (Yakobus 3:9-10)
Kedua katak itu tidak menghiraukan komentar kawan-kawannya itu dan berusaha melompat keluar dari sumur dengan segenap kekuatan mereka. Katak-katak yang lain berteriak agar mereka menyerah, sebaiknya mereka mati saja. Akhirnya salah satu katak mengikuti yang diteriakkan teman-temannya dan menyerah. Ia jatuh dan mati.
Katak yang lain terus meloncat sekuat ia bisa. Sekali lagi, kawan-kawannya berteriak agar katak itu menghentikan usahanya yang sia-sia dan mati saja. Tetapi katak itu berusaha makin kuat dan akhirnya berhasil keluar. Setelah berada di luar, katak-katak yang lain bertanya, “Kau dengarkah teriakan kami?” Katak itu menjelaskan pada kawan-kawannya bahwa ia tuli. Ia mengira bahwa kawan-kawannya itu menyemangati dia terus menerus.
Cerita ini mengajarkan kita dua hal:
1. Lidah kita memiliki kekuatan mati dan hidup. Kata-kata yang membangkitkan semangat pada seseorang yang sedang dalam kesulitan dapat mengangkat dia dan menolong dia melewati hari-harinya.
2. Kata-kata yang meruntuhkan semangat dapat membunuh orang itu. Hati-hatilah pada apa yang Anda ucapkan. Berbicaralah positif pada orang-orang yang Anda jumpai
Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. (Yakobus 3:9-10)
Interupsi Doa
@ : Bapa di surga ........
+ : Ya,.......
@ : Jangan menyela, aku sedang berdoa
+ : Tapi, kamu memanggil-q
@ : MemanggilMu..? Aq tidak memanggil-Mu, aq sedang berdoa. Bapa di surga ...........
+ : Nah,.. Ya kan kamu melakukannya lagi.
@ : Melakukan apa ?
Aq disini, apa yang ada dalam benakmu ?
@ : Lho, Aq tidak bermaksud apa-apa koq. Aq ini kan cuma
sekedar mengucapkan doa malam-q.
Aq selalu berdoa sebelum tidur. Itu merupakan kewajiban-q.
+ : Oh... Baiklah ..... Teruskan .... !
@ : Aq mengucap syukur atas segala berkat-Mu...
+ : Sebentar.
@ : Apa..?
+ : Berapa besar rasa syukurmu atas segala berkat-Ku ?
@ : Aq … yaahhh… Aq tidak tahu. Aq tidak peduli.
Bukankah itu memang bagian dari doa ?
Begitulah mereka mengajar-q berdoa
+ : Ooohh… Baiklah… Teruskan..!
@ : Teruskan ..?
+ : Ya, Teruskan doamu !
@ : Oh ya. Berkatilah mereka yang sakit,
yang miskin dan yang menderita.
+ : Apakah kamu bersungguh-sungguh ?
@ : Ya, tentu saja.
+ : Apa yang telah kamu lakukan untuk itu ?
@ : Lakukan ? Siapa Aq ? Tidak, Kurasa aq hanya berbipikir
bahwa semua akan menjadi baik jika engkau yang berkuasa
atas segala sesuatu disini menjadi berkuasa diatas sana ,
jadi manusia tidak perlu lagi menderita.
+ : Apakah Aq berkuasa atasmu ?
@ : Hmm… Aq pergi ke Gereja, memberi kolekte, Aq tidak …..
+ : Bukan itu yang aku minta. Cuma tingkah lakumu !
Teman-temanmu dan juga keluargamu menderita karena
ulahmu. Caramu memboroskan uang, semuanya hanya untuk
kepentingan dirimu sendiri saja dan bagaimana dengan
buku-buku yang kau baca ?
@ : Berhentilah mencela-q. Aq disini sama baiknya dengan
orang-orang lain yang pergi ke Gereja setiap hari minggu.
+ : Aahhh… maaf. Aq piker engkau memintaKu untuk
memberkati mereka yang kekurangan. Agar hal itu terjadi,
Aq perlu bantuan dari mereka yang memintanya …. Seperti
kamu misalnya.
lebih lama dari biasanya. Berkatilah para misionarismu agar
mereka dapat menolong orang-orang yang menderita.
+ : Maksudmu orang-orang seperti Dion ?
@ : Dion ?
+ : Ya, anak yang tinggal di ujung jalan.
@ : Tentu saja tidak. Bagaimana mungkin ?
+ : Aq melihatnya. Hatinya adalah salah satu dari hati yang paling
pedih dan menderita.
@ : Baiklah, kiranya Engkau mengutus misionaris-Mu k
kesana ya Tuhan !
+ : Bukankah kamu yang harus menjadi misionaris utusan-Ku ?
Aq rasa, Aq telah menyatakannya dengan jelas dalam setiap
misa.
@ : Hei, sebentar. Apa-apaan ini ? Apakah ini hari,
hari pengkritikan-q ? Aq ini sedang melakukan kewajiban-q,
melaksanakan perintah-Mu untuk berdoa. Dan tiba-tiba saja
Engkau menyerobot masuk dan mulai membeberkan semua
kesalahan-q.
+ : Ah… Kamu memanggil-q. Jadi Aq disini. Teruskan doamu !
Aq tertarik dengan bagian selanjutnya. Kamu belum mengubah
susunan doamu, khan ? Ayo …. !!!
@ : Aq tidak mau.
+ : Kenapa tidak mau ?
@ : Aq tahu apa yang Engkau katakan.
+ : Ayo coba dan lihatlah … !!!
@ : Ampunilah segala dosa-q .. dan bantulah aq untuk
mengampuni sesame-q.
+ : Bagaimana dengan Billy ?
@ : Nah … Betul khan ? Sudah kuduga. Aq tahu Engkau akan
mengungkit-ungkit masalah itu. Dengar Tuhan , Ia berbohong
tentang aq sehingga aq dikucilkan. Semua teman-q meyangka
bahwa aq ini seorang pembohong besar, padahal aq tidak
melakukan apa-apa. Lihat saja akan kubalas dya…
+ : Tetapi doamu ? Bagaimana dengan doamu ?
@ : Aq tidak bersungguh-sungguh.
+ : Baiklah, setidak-tidaknya kamu berkata jujur. Aq piker
kamu memang senang membawa dendammu itu
kemana-mana. Ya’ khan ?
@ : Tidak, Aq tidak suka. Tetapi aq segera merasa puas begitu
dendamq itu terbalaskan.
+ : Kamu mau tahu sesuatu rahasia ?
@ : Rahasia apa ?
+ : Kamu tidak akan merasa puas, malahan akan semakin
parah. Dengarkan Aq, kamu mengampuni Billy dan Aq akan
mengampunimu !
@ : Tapi Tuhan ? Aq tidak dapat menangmpuni Billy.
+ : Kalau begitu, Aq jg tidak dapat mengampunimu.
@ : Sungguh… Apapun yang terjadi ?
+ : Sungguh apapun yang terjadi. Ah… Kamu belum selesai
dengan doamu. Teruskan … !!
@ : Oh ya,… Bantulah aq menguasai diri-q dan jauhkanlah aq
dari pencobaa.
+ : Bagus, bagus. Aq akan melakukannya. Tetapi kamu sendiri,
jauhkanlah tempat-tempat dimana kamu dapat dengan
mudah di cobai.
@ : Apa makdudmu, Tuhan ?
+ : Berhentilah berkeliaran di rak-rak majalah dan
menghabiskan waktumu disana. Sebagian dari yang
ditawarkan disana, cepat atau lambat akan
mempengaruhimu. Itu akan mempengaruhimu terjerumus
dalam hal-hal yang mengerikan dan jika itu terjadi…
jangan memperalat-Ku sebagai pintu keluar darurat.
@ : Pintu keluar darurat ? Aq tidak mengerti ?
+ : Tentu kamu mengerti. Kamu telah melakukannya
berulang kali … kamu terjerumus dalam situasi gawat,
kemudian kamu dating kepada-Q. …. Tuhan bantulah aq
untuk keluar dari masalah ini dan aq berjanji
tidak akan melakukannya lagi… sungguh mengherankan,
kekhususan dan keikhlasan doamu meningkat drastis
apabila kamu ditimpa masalah. Ingatlah kamu, sebagian dari
tawar menawar yang kamu coba lakukan dengan-Ku ?
@ : Hmmmm… Aq tidak … ohh… Yaa…. Ketika
guru-q memergoki-q menonton film tentang …. Astaga…!!
+ : Ingatlah kamu, bagaimana kamu berdoa…? Ya,.. Tuhan
jangan biarkan dya melaporkannya pada ibuku, Aq berjanji
mulai sekarang tidak akan lagi menonton film 17 tahun
tidak menepati janjimu, iya khan..?
@ : Tuhan, aku melanggar janji-q, aq sungguh menyesal.
+ : Baik, lanjutkan doamu..!!
@ : Sebentar Bapa, Aq ingin bertanya sesuatu pada-Mu.
Apakah Engkau selalu mendengarkan doa-doaku ?
+ : Ya, setiap kata ; setiap saat.
@ : Kalau begitu mengapa engkau tidak pernah menjawab
sebelumnya ?
+ : Berapa banyakah kesempatan yang kamu berikan
pada-Q ? Tidak ada cukup waktu antara kata … Amin ...Mu
dan kepalamu menumbuk bantal. Bagaimana aq dapat
menjawab-Mu ?
@ : Engkau dapat, jika saja Engkau sungguh menghendakinya
+ : Tidak, Aq dapat hanya jika … kamu .. sungguh-sungguh
menghendakinya. Anak-Q …. Aq selalu rindu berbicara
denganmu.
@ : Bapa, maafkan aq, maukah Engkau mengampuni-q !
+ : Sudah ku ampuni. Dan terima kasih sudah mengijinkan
Aq menginterupsimu. Kadang-kadang Aq begitu rindu untuk
dapat berbicara dengan-mu. Selamat malam ….. Aq
mengasihimu.
@ : Selamat malam Bapa. Aq mengasihi-Mu juga.