Kamis, 11 November 2010

Puisi-Q

Tanah Darah Moyangq


Aku berpijak diatas tanah t4 menetes darah moyangq
T4 mereka menyerahkan dirix kala ajal menjemput
Disini aq dan komunitasq dilahirkan
Disini pelu, kesah, tangis dan tawa adalah hiasan dinding perjuangan hidup kami
Kala beras tinggal secupak, kami menahan isak sambil puasa

Oh.. Knp tanah ini menghukum kami demikian rupa
Seakan tanah ini sekongkol dgn alam hendak menenggelamkan kepala kami dlm derita
Seperti mengubah cicak jd buaya, cacing menjadi ular dan tanah menjadi abu
Serba menakutkan, semua terasa pahit
Hari ini kembali kami masih begini rupa, tanah kami menjadi kota
Tapi,... Masih terlihat komunitas kami masih makan nasi sisa dan lauk anyir.
Diatas tanah ini kami hanya berupaya agar tetap tegar n berdiri tegak tuk berjuang mhdpi pahit getirx kdpan.
Duhai Tuhan yg Agung, Allah Tritunggal dan Maha Kuasa dalam termangu, kami bersimpuh dan berdoa sembari menantikanMu merubah hidup kami. Amiieen... 


BEGINI AKU


Begini aku sekarang diam & pasrah
Murung merenung, perih sakit & merana
jika tb saatx perih hdp rasax tak berguna

Hari ini, masih begni aq skrg
Jiwa rapuh terkoyak
Hati merintih penuh sesak
Mengingat derita sdh temaram

Duhai Roh yg Agung, aku punyaMu
Saat ini hax Engkatlah dijiwa

Sampai matikupun tetap Engkau yg kupunya
Ya Roh yg Agung Engkau tahu bgni aku sekarang
Terkapar dlm byk problema
Meninggalkan sembilu dlm daging

Kini dan sekarang kumenanti kapan Kau menjeputq
Dunia memang bkn utku
Dalam tangisku aku tetap setia UntukMU
Pax Cristy.

Jumat, 05 November 2010

Aq dan Diri-q
Oche Saja

Oche, panggilan akrab dikalangan teman-teman
Yos, adalah penggilan jiwa yang akrab untuk keluarga 
Yos, terlahir dari ide-ide besar dan wujud cintas kasih kedua ortu-q.
di planet bumi ini, disebuah dusun kecil (Sidodadi) yang pada tanggal 30 Oktober beberapa tahun silam
terlahir seorang bayi mungil Yosef Eduard di Kota Raha Propinsi Sulawesi Tenggara. Lahir normal dengan tangisan keras sebagai kata ucapan selamat datang ke dunia, selamat berjuang bertahan melawan pahit getinya kehidupan.
Diasuh dan dibesarkan oleh kedua orang tua di lingkungan masyarakat strata menengah yang dengan pontang panting berupaya menyekolahkannya ke jenjang pendidikan yang untuk sekedar bisa membaca dan menulis itu sudah lebih dari cukup.
Hingga kini udah  bekerja di sebuah Instansi di Kabupaten Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai PNS Dishut Muna.